Perancangan Sistem Kerja adalah suatu ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik. Ilmu ini merupakan salah satu ilmu didalam disiplin teknik industri, bahkan dilihat dari sejarahnya, Perancangan Sistem Kerja merupakan cikal bakal disiplin ini.
Dalam penerapannya, Perancangan Sistem Kerja akan berinteraksi dengan berbagai ilmu lain didalam disiplin teknik industri untuk secara bersamaan mencapai keadaan optimal dari suatu system produksi dalam arti kata yang luas, yaitu sistem yang terdiri dari komponen-komponen manusia, bahan, mesin, peralatan, dan uang.
Sebagai suatu ilmu, Perancangan Sistem Kerja mempunyai kerangka sendiri dengan bagian-bagiannya yang secara bersam-sama terpadu untuk mencapai tujuan diatas.
Perancangan Sistem Kerja ini dikembangkan oleh F.W. Taylor dan F.B. Gilbreth. Berdasarkan penelitian dari F.W. Taylor dan F.B. Gilbreth, walaupun penelitian tersebut  tidak dilakukan secara bersama-sama, yang dikemudian hari dikenal sebagai suatu kesatuan dan dikenal sebagai Perancangan Kerja atau Methods Engineering.  Perancangan ini dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek teknologi, psikologis, dan sosiologis kerja sehingga diperoleh sistem kerja yang lebih sesuai dengan kemampuan serta keterbatasan manusia. 
Pengembangan teknik tata cara kerja berdasarkan teori F.W. Taylor dan F.B. Gilbreth.
  1. F.W. Taylor (1981)
· Memperhatikan para pekerja dan menilai mereka tidak berprestasi maksimal.
· Taylor menggunakan jam henti (stopwatch) untuk melakukan pengukuan waktunya.
· Pengukuran waktu ini dikembangkan terus sampai dikenal istilah waktu baku/standar untuk suatu pekerjaan.
· Penentuan aktu bagi suatu pekerjaan sangat penting bagi sistem produksi: upah perangsang, penjadwalan kerja dan mesin, pengaturan tata letak pabrik. 
  1. Frank B. Gilbreth
·  Melakukan penelitian terhadap gerakan-gerakan kerja dan membaginya menjadi sejumlah elemen-elemen gerakan.
·  Misalnya gerakan tangan mengambil sebuah gelas diurai menjadi elemen-elemen menjangkau, memegang, dan mengangkat.
·  Bersama istrinya, Lilian yang juga seorang psikolog, keduanya mengembangkan serangkaian prinsip Perancangan Sistem Kerja yang dikenal dengan Ekonomi Gerakan.
·  Tujuannya untuk menghasilkan suatu sistem kerja yang terancang  baik, sehingga memudahkan dan menyamankan gerakan-gerakan kerja untuk menghindari atau melambatkan datangnya kelelahan (fatique).
Pada proses produksi, perancangan stasiun kerja dan metode kerja bukan hal mudah. Kesalahan dalam perancangan maupun metode kerja akan berdampak buruk pada proses secara keseluruhan. Evaluasi perancangan harus dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan metode terbaik.
 Oleh karena itu, perancangan sistem kerja merupakan bagian yang sangat penting dan harus diperhatikan untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.

Perancangan Sistem Kerja
Untuk mencari system kerja terbaik,kita harus menganalisa masalah-masalah yang mungkin muncul. Langkah-langkah penyelesaian masalah tersebut adalah sebagai berikut:
a.     Mendefinisikan masalah
b.     Menganalisa masalah
c.     Mencari alternative solusi
d.     Mengevaluasi alternative solusi
e.     Mengimplementasikan solusi
 Penganalisaan Sistem Kerja
 Komponen pembentuk system kerja antara lain :
1.     Manusia
2.     Bahan
3.     Mesin
4.     Lingkungan Kerja
5.     Ergonomi
  Perancangan Sistem Kerja ini tidak lain tidak bukan untuk mewujudkan Sistem Kerja yang EASNE-P :

Efektif :Output dari sistem kerja dapat memenuhi kebutuhan/menjawab tujuan. (Are we doing the right things ?)

Efisiensi : Sistem kerja dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan, dengan sumber daya yang paling minimum (Are we doing things right?). Rasio antara output/input yang tinggi. Lebih cepat, lebih murah.

Aman : tidak menyebabkan kecelakaan kerja

Sehat : tidak menyebabkan penyakit kronis

Nyaman : membuat pekerja menjadi betah (psikologis), hubungan sosial, semangat kerja, tidak monoton, tidak membosankan.

Produktif : maks output berkualitas

Rabu, 14 Mei 2014

PERANCANGAN SISTEM KERJA

Perancangan Sistem Kerja adalah suatu ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik. Ilmu ini merupakan salah satu ilmu didalam disiplin teknik industri, bahkan dilihat dari sejarahnya, Perancangan Sistem Kerja merupakan cikal bakal disiplin ini.
Dalam penerapannya, Perancangan Sistem Kerja akan berinteraksi dengan berbagai ilmu lain didalam disiplin teknik industri untuk secara bersamaan mencapai keadaan optimal dari suatu system produksi dalam arti kata yang luas, yaitu sistem yang terdiri dari komponen-komponen manusia, bahan, mesin, peralatan, dan uang.
Sebagai suatu ilmu, Perancangan Sistem Kerja mempunyai kerangka sendiri dengan bagian-bagiannya yang secara bersam-sama terpadu untuk mencapai tujuan diatas.
Perancangan Sistem Kerja ini dikembangkan oleh F.W. Taylor dan F.B. Gilbreth. Berdasarkan penelitian dari F.W. Taylor dan F.B. Gilbreth, walaupun penelitian tersebut  tidak dilakukan secara bersama-sama, yang dikemudian hari dikenal sebagai suatu kesatuan dan dikenal sebagai Perancangan Kerja atau Methods Engineering.  Perancangan ini dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek teknologi, psikologis, dan sosiologis kerja sehingga diperoleh sistem kerja yang lebih sesuai dengan kemampuan serta keterbatasan manusia. 
Pengembangan teknik tata cara kerja berdasarkan teori F.W. Taylor dan F.B. Gilbreth.
  1. F.W. Taylor (1981)
· Memperhatikan para pekerja dan menilai mereka tidak berprestasi maksimal.
· Taylor menggunakan jam henti (stopwatch) untuk melakukan pengukuan waktunya.
· Pengukuran waktu ini dikembangkan terus sampai dikenal istilah waktu baku/standar untuk suatu pekerjaan.
· Penentuan aktu bagi suatu pekerjaan sangat penting bagi sistem produksi: upah perangsang, penjadwalan kerja dan mesin, pengaturan tata letak pabrik. 
  1. Frank B. Gilbreth
·  Melakukan penelitian terhadap gerakan-gerakan kerja dan membaginya menjadi sejumlah elemen-elemen gerakan.
·  Misalnya gerakan tangan mengambil sebuah gelas diurai menjadi elemen-elemen menjangkau, memegang, dan mengangkat.
·  Bersama istrinya, Lilian yang juga seorang psikolog, keduanya mengembangkan serangkaian prinsip Perancangan Sistem Kerja yang dikenal dengan Ekonomi Gerakan.
·  Tujuannya untuk menghasilkan suatu sistem kerja yang terancang  baik, sehingga memudahkan dan menyamankan gerakan-gerakan kerja untuk menghindari atau melambatkan datangnya kelelahan (fatique).
Pada proses produksi, perancangan stasiun kerja dan metode kerja bukan hal mudah. Kesalahan dalam perancangan maupun metode kerja akan berdampak buruk pada proses secara keseluruhan. Evaluasi perancangan harus dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan metode terbaik.
 Oleh karena itu, perancangan sistem kerja merupakan bagian yang sangat penting dan harus diperhatikan untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.

Perancangan Sistem Kerja
Untuk mencari system kerja terbaik,kita harus menganalisa masalah-masalah yang mungkin muncul. Langkah-langkah penyelesaian masalah tersebut adalah sebagai berikut:
a.     Mendefinisikan masalah
b.     Menganalisa masalah
c.     Mencari alternative solusi
d.     Mengevaluasi alternative solusi
e.     Mengimplementasikan solusi
 Penganalisaan Sistem Kerja
 Komponen pembentuk system kerja antara lain :
1.     Manusia
2.     Bahan
3.     Mesin
4.     Lingkungan Kerja
5.     Ergonomi
  Perancangan Sistem Kerja ini tidak lain tidak bukan untuk mewujudkan Sistem Kerja yang EASNE-P :

Efektif :Output dari sistem kerja dapat memenuhi kebutuhan/menjawab tujuan. (Are we doing the right things ?)

Efisiensi : Sistem kerja dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan, dengan sumber daya yang paling minimum (Are we doing things right?). Rasio antara output/input yang tinggi. Lebih cepat, lebih murah.

Aman : tidak menyebabkan kecelakaan kerja

Sehat : tidak menyebabkan penyakit kronis

Nyaman : membuat pekerja menjadi betah (psikologis), hubungan sosial, semangat kerja, tidak monoton, tidak membosankan.

Produktif : maks output berkualitas

2 komentar:

  1. contoh sistem kerja yang ideal untuk jasa pendidikan itu bagaimana ya ka

    BalasHapus
  2. terimakasih kak atas penjelasannya ,dengan ini saya bisa tau perancngan dari sistem kerja itu seperti apa, hehe

    salam kenal kak nama saya Aas Santriya dari ISB Atma Luhur

    BalasHapus