PETA KERJA
1.      Definisi kerja

    Peta kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta-peta ini kita melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk pabrik (berbentuk bahan baku); kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti: transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan; sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap.

2.      Lambang-lambang  pada peta kerja

 


3.      Macam-macam peta kerja

a.      Kelompok kegiatan kerja keseluruhan :
·         Peta Proses Operasi
·         Peta Aliran Proses
·         Peta Proses Kelompok Kerja
·         Diagram Alir

b.      Kelompok kegiatan kerja setempat :
·         Peta Pekerja, dan Mesin
·         Peta Tangan Kanan – Tangan Kiri

    Peta Proses Operasi
    Suatu peta proses operasi yang mengambarkan langkah-langkah operasi dan pemeriksaan yang dialami bahan (atau bahan-bahan) dalam urut-urutanya sejak awal sampai menjadi produk jadi utuh maupun sebagai bagian setengah jadi.
     Fungsi peta proses operasi :
ü  Bisa Mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggaranya.
ü  Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.
ü  Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.
ü  Sebagai alat untuk pelatihan kerja.

 





Peta Aliran Proses
      Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menujukkan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpangan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung. Di dalamnya dimuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan yang terjadi.
Fungsi peta aliran proses :
ü  Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan, aktivitas orang atau aliran kertas dari awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai aktivitas terakhir.
ü  Peta ini bisa memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses atau prosedur.
ü  Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan, orang atau kertas selama proses atau prosedur berlangsung.
ü  Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metoda kerja.
 

       Peta Proses Kelompok kerja
       Peta proses regu kerja adalah Kumpulan dari beberapa peta aliran proses dimana setiap peta aliran proses tersebut menunjukkan satu seri kerja. Maksudnya adalah beberapa kumpulan peta aliran proses yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan yang memerlukan kerjasama yang baik dari sekelompok pekerja

Fungsi peta proses kelompok kerja :

ü  Bisa mengurangi ongkos produksi atau proses.
ü  Bisa mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses.

 





    Diagram aliran
    Diagram aliran merupakan suatu gambaran menurut skala, dari susunan lantai dan gedung, yang menunjukan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam peta aliran proses. Aktivitas, yang berarti pergerakan suatu material atau orang dari suatu tempat ke tempat berikutnya, dinyatakan oleh garis aliran dalam diagram tersebut.

Fungsi diagram aliran :
ü  Lebih memperjelas suatu peta aliran proses, apalagi jika arah aliran merupakan faktor yang penting.
ü  Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.
 

    Peta pekerja-mesin
    Peta pekerja - mesin adalah informasi tentang hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang ditanganinya.
Fungsi peta pekerja-mesin :
ü  Mengubah tata letak tempat kerja.
ü  Mengatur kembali gerakan kerja.
ü  Merancang kembali mesin dan peralatan.
ü  Menambah pekerja bagi mesin / menambah mesin bagi pekerja.






Lambang peta pekerja-mesin
 


Peta tangan kanan-tangan kiri
Peta ini mengambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu menggangur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan.

Fungsi peta tangan kanan-tangan kiri :
ü  Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.
ü  Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien.
ü  Sebagai alat untuk menganalisis tata letak sistem kerja.
ü  Sebagai alat untuk melatih pekerja yang baru, dengan cara kerja yang ideal.



 



STUDI GERAKAN

1.      Definisi studi gerakan
             Studi gerakan adalah analisis yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian tubuh pekerja dalam menyelesaikan pekerjaanya. Dengan demikian diharapkan agar gerakan-gerakan yang tidak perlu dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sehingga akan diperoleh penghematan baik dalam bentuk tenaga, waktu kerja maupun dana.
              Untuk memudahkan penganalisisan terhadap gerakan-gerakan yang dipelajari, perlu dikenali sebagai gerakan-gerakan dasar yang dikembangkan secara mendalam oleh Frank B. Gilberth beserta istrinya. Ia telah menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang dinamakan therblig (Gilberth, dibaca dari belakang dengan ‘th’ sebagai satu kesatuan huruf).

 





2.      Gerakan-gerakan yang diuraikan oleh gilberth



a.      Mencari (Search)
Elemen gerakan mencari merupakan gerakan dasar dari pekerja untuk menemukan lokasi objek.
b.      Memilih (Select)
Memilih merupakan gerakan untuk menemukan suatu objek yang tercampur.
c.       Memegang (Grasp)
Memegang adalah gerakan untuk memegang objek, biasanya didahului oleh gerakan menjangkau dan dilanjutkan oleh gerakan membawanya.
d.      Melepas (Release)
Melepas merupakan gerakan untuk melepaskan objek dipegangnya.
e.      Mengarahkan (Position)
Mengarahkan merupakan gerakan mengarahkan suatu objek pada suatu lokasi tertentu.
f.        Mengarahkan sementara (Pre Position)
Mengarahkan sementara merupakan elemen gerak pada suatu tempat sementara.

g.      Pemeriksaan (Inspect)
Pemeriksaan merupakan pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
h.      Perakitan (Assemble)
Perakitan adalah gerakan yang menggabungkan satu objek dengan objek yang lain sehingga menjadi satu kesatuan.
i.        Lepas Rakit (Disassemble)
Lepas Rakit adalah gerakan untuk memisahkan dua bagian objek yang telah disatukan. 
j.        Memakai (Use)
Memakai adalah bila satu tangan atau kedua-duanya dipakai untuk mengunakan alat.
k.      Kelambatan yang tak terhidarkan (Unavoidable delay)
Kelambatan yang dimaksudkan di sini adalah kelambatan yang diakibatkan oleh hal-hal yang terjadi di luar kemampuan pengendalian pekerja.
l.        Kelambatan yang dapat dihindarkan (Avoidable delay)
Kelambatan ini disebabkan oleh hal yang timbul sepanjang waktu kerja oleh pekerjanya baik disengaja maupun tidak disengaja.
m.    Merencanakan (Plan)
Merencanakan merupakan proses mental, yakni operator berpikir untuk menentukan tindakan yang akan diambil selanjutnya.
n.      Istirahat untuk menghilangkan fatigue (Rest to overcome fatigue)
Gerakan ini untuk memulihkan lagi kondisi badanya dari rasa fatigue sebagai akibat kerja berbeda-beda, tidak saja karena jenis pekerjaannya tetapi juga karena individu pekerjanya.
o.      Menjangkau (Reach)
Menjangkau adalah gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban, baik gerakan mendekati maupun menjauhi objek.
p.      Membawa (Move)
Membawa merupakan gerak perpindahan tangan, hanya dalam gerakan ini tangan dalam keadaan dibebani.
q.      Memegang untuk memakai (Hold)
Gerakan ini adalah memegang tanpa mengerakan objek yang dipegang. Perbedaanya dengan memegang terdahulu adalah pada perlakuan terhadap objek. Pada memegang, pemegangan dilanjutkan dengan gerak membawa, sedangkan memegang untuk memakai tidak demikian.   

        

Minggu, 18 Mei 2014

PETA KERJA DAN STUDI GERAKAN




PETA KERJA
1.      Definisi kerja

    Peta kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta-peta ini kita melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk pabrik (berbentuk bahan baku); kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti: transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan; sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap.

2.      Lambang-lambang  pada peta kerja

 


3.      Macam-macam peta kerja

a.      Kelompok kegiatan kerja keseluruhan :
·         Peta Proses Operasi
·         Peta Aliran Proses
·         Peta Proses Kelompok Kerja
·         Diagram Alir

b.      Kelompok kegiatan kerja setempat :
·         Peta Pekerja, dan Mesin
·         Peta Tangan Kanan – Tangan Kiri

    Peta Proses Operasi
    Suatu peta proses operasi yang mengambarkan langkah-langkah operasi dan pemeriksaan yang dialami bahan (atau bahan-bahan) dalam urut-urutanya sejak awal sampai menjadi produk jadi utuh maupun sebagai bagian setengah jadi.
     Fungsi peta proses operasi :
ü  Bisa Mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggaranya.
ü  Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.
ü  Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.
ü  Sebagai alat untuk pelatihan kerja.

 





Peta Aliran Proses
      Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menujukkan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpangan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung. Di dalamnya dimuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan yang terjadi.
Fungsi peta aliran proses :
ü  Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan, aktivitas orang atau aliran kertas dari awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai aktivitas terakhir.
ü  Peta ini bisa memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses atau prosedur.
ü  Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan, orang atau kertas selama proses atau prosedur berlangsung.
ü  Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metoda kerja.
 

       Peta Proses Kelompok kerja
       Peta proses regu kerja adalah Kumpulan dari beberapa peta aliran proses dimana setiap peta aliran proses tersebut menunjukkan satu seri kerja. Maksudnya adalah beberapa kumpulan peta aliran proses yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan yang memerlukan kerjasama yang baik dari sekelompok pekerja

Fungsi peta proses kelompok kerja :

ü  Bisa mengurangi ongkos produksi atau proses.
ü  Bisa mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses.

 





    Diagram aliran
    Diagram aliran merupakan suatu gambaran menurut skala, dari susunan lantai dan gedung, yang menunjukan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam peta aliran proses. Aktivitas, yang berarti pergerakan suatu material atau orang dari suatu tempat ke tempat berikutnya, dinyatakan oleh garis aliran dalam diagram tersebut.

Fungsi diagram aliran :
ü  Lebih memperjelas suatu peta aliran proses, apalagi jika arah aliran merupakan faktor yang penting.
ü  Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.
 

    Peta pekerja-mesin
    Peta pekerja - mesin adalah informasi tentang hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang ditanganinya.
Fungsi peta pekerja-mesin :
ü  Mengubah tata letak tempat kerja.
ü  Mengatur kembali gerakan kerja.
ü  Merancang kembali mesin dan peralatan.
ü  Menambah pekerja bagi mesin / menambah mesin bagi pekerja.






Lambang peta pekerja-mesin
 


Peta tangan kanan-tangan kiri
Peta ini mengambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu menggangur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan.

Fungsi peta tangan kanan-tangan kiri :
ü  Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.
ü  Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien.
ü  Sebagai alat untuk menganalisis tata letak sistem kerja.
ü  Sebagai alat untuk melatih pekerja yang baru, dengan cara kerja yang ideal.



 



STUDI GERAKAN

1.      Definisi studi gerakan
             Studi gerakan adalah analisis yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian tubuh pekerja dalam menyelesaikan pekerjaanya. Dengan demikian diharapkan agar gerakan-gerakan yang tidak perlu dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sehingga akan diperoleh penghematan baik dalam bentuk tenaga, waktu kerja maupun dana.
              Untuk memudahkan penganalisisan terhadap gerakan-gerakan yang dipelajari, perlu dikenali sebagai gerakan-gerakan dasar yang dikembangkan secara mendalam oleh Frank B. Gilberth beserta istrinya. Ia telah menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang dinamakan therblig (Gilberth, dibaca dari belakang dengan ‘th’ sebagai satu kesatuan huruf).

 





2.      Gerakan-gerakan yang diuraikan oleh gilberth



a.      Mencari (Search)
Elemen gerakan mencari merupakan gerakan dasar dari pekerja untuk menemukan lokasi objek.
b.      Memilih (Select)
Memilih merupakan gerakan untuk menemukan suatu objek yang tercampur.
c.       Memegang (Grasp)
Memegang adalah gerakan untuk memegang objek, biasanya didahului oleh gerakan menjangkau dan dilanjutkan oleh gerakan membawanya.
d.      Melepas (Release)
Melepas merupakan gerakan untuk melepaskan objek dipegangnya.
e.      Mengarahkan (Position)
Mengarahkan merupakan gerakan mengarahkan suatu objek pada suatu lokasi tertentu.
f.        Mengarahkan sementara (Pre Position)
Mengarahkan sementara merupakan elemen gerak pada suatu tempat sementara.

g.      Pemeriksaan (Inspect)
Pemeriksaan merupakan pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
h.      Perakitan (Assemble)
Perakitan adalah gerakan yang menggabungkan satu objek dengan objek yang lain sehingga menjadi satu kesatuan.
i.        Lepas Rakit (Disassemble)
Lepas Rakit adalah gerakan untuk memisahkan dua bagian objek yang telah disatukan. 
j.        Memakai (Use)
Memakai adalah bila satu tangan atau kedua-duanya dipakai untuk mengunakan alat.
k.      Kelambatan yang tak terhidarkan (Unavoidable delay)
Kelambatan yang dimaksudkan di sini adalah kelambatan yang diakibatkan oleh hal-hal yang terjadi di luar kemampuan pengendalian pekerja.
l.        Kelambatan yang dapat dihindarkan (Avoidable delay)
Kelambatan ini disebabkan oleh hal yang timbul sepanjang waktu kerja oleh pekerjanya baik disengaja maupun tidak disengaja.
m.    Merencanakan (Plan)
Merencanakan merupakan proses mental, yakni operator berpikir untuk menentukan tindakan yang akan diambil selanjutnya.
n.      Istirahat untuk menghilangkan fatigue (Rest to overcome fatigue)
Gerakan ini untuk memulihkan lagi kondisi badanya dari rasa fatigue sebagai akibat kerja berbeda-beda, tidak saja karena jenis pekerjaannya tetapi juga karena individu pekerjanya.
o.      Menjangkau (Reach)
Menjangkau adalah gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban, baik gerakan mendekati maupun menjauhi objek.
p.      Membawa (Move)
Membawa merupakan gerak perpindahan tangan, hanya dalam gerakan ini tangan dalam keadaan dibebani.
q.      Memegang untuk memakai (Hold)
Gerakan ini adalah memegang tanpa mengerakan objek yang dipegang. Perbedaanya dengan memegang terdahulu adalah pada perlakuan terhadap objek. Pada memegang, pemegangan dilanjutkan dengan gerak membawa, sedangkan memegang untuk memakai tidak demikian.   

        
Perancangan Sistem Kerja adalah suatu ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik. Ilmu ini merupakan salah satu ilmu didalam disiplin teknik industri, bahkan dilihat dari sejarahnya, Perancangan Sistem Kerja merupakan cikal bakal disiplin ini.
Dalam penerapannya, Perancangan Sistem Kerja akan berinteraksi dengan berbagai ilmu lain didalam disiplin teknik industri untuk secara bersamaan mencapai keadaan optimal dari suatu system produksi dalam arti kata yang luas, yaitu sistem yang terdiri dari komponen-komponen manusia, bahan, mesin, peralatan, dan uang.
Sebagai suatu ilmu, Perancangan Sistem Kerja mempunyai kerangka sendiri dengan bagian-bagiannya yang secara bersam-sama terpadu untuk mencapai tujuan diatas.
Perancangan Sistem Kerja ini dikembangkan oleh F.W. Taylor dan F.B. Gilbreth. Berdasarkan penelitian dari F.W. Taylor dan F.B. Gilbreth, walaupun penelitian tersebut  tidak dilakukan secara bersama-sama, yang dikemudian hari dikenal sebagai suatu kesatuan dan dikenal sebagai Perancangan Kerja atau Methods Engineering.  Perancangan ini dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek teknologi, psikologis, dan sosiologis kerja sehingga diperoleh sistem kerja yang lebih sesuai dengan kemampuan serta keterbatasan manusia. 
Pengembangan teknik tata cara kerja berdasarkan teori F.W. Taylor dan F.B. Gilbreth.
  1. F.W. Taylor (1981)
· Memperhatikan para pekerja dan menilai mereka tidak berprestasi maksimal.
· Taylor menggunakan jam henti (stopwatch) untuk melakukan pengukuan waktunya.
· Pengukuran waktu ini dikembangkan terus sampai dikenal istilah waktu baku/standar untuk suatu pekerjaan.
· Penentuan aktu bagi suatu pekerjaan sangat penting bagi sistem produksi: upah perangsang, penjadwalan kerja dan mesin, pengaturan tata letak pabrik. 
  1. Frank B. Gilbreth
·  Melakukan penelitian terhadap gerakan-gerakan kerja dan membaginya menjadi sejumlah elemen-elemen gerakan.
·  Misalnya gerakan tangan mengambil sebuah gelas diurai menjadi elemen-elemen menjangkau, memegang, dan mengangkat.
·  Bersama istrinya, Lilian yang juga seorang psikolog, keduanya mengembangkan serangkaian prinsip Perancangan Sistem Kerja yang dikenal dengan Ekonomi Gerakan.
·  Tujuannya untuk menghasilkan suatu sistem kerja yang terancang  baik, sehingga memudahkan dan menyamankan gerakan-gerakan kerja untuk menghindari atau melambatkan datangnya kelelahan (fatique).
Pada proses produksi, perancangan stasiun kerja dan metode kerja bukan hal mudah. Kesalahan dalam perancangan maupun metode kerja akan berdampak buruk pada proses secara keseluruhan. Evaluasi perancangan harus dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan metode terbaik.
 Oleh karena itu, perancangan sistem kerja merupakan bagian yang sangat penting dan harus diperhatikan untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.

Perancangan Sistem Kerja
Untuk mencari system kerja terbaik,kita harus menganalisa masalah-masalah yang mungkin muncul. Langkah-langkah penyelesaian masalah tersebut adalah sebagai berikut:
a.     Mendefinisikan masalah
b.     Menganalisa masalah
c.     Mencari alternative solusi
d.     Mengevaluasi alternative solusi
e.     Mengimplementasikan solusi
 Penganalisaan Sistem Kerja
 Komponen pembentuk system kerja antara lain :
1.     Manusia
2.     Bahan
3.     Mesin
4.     Lingkungan Kerja
5.     Ergonomi
  Perancangan Sistem Kerja ini tidak lain tidak bukan untuk mewujudkan Sistem Kerja yang EASNE-P :

Efektif :Output dari sistem kerja dapat memenuhi kebutuhan/menjawab tujuan. (Are we doing the right things ?)

Efisiensi : Sistem kerja dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan, dengan sumber daya yang paling minimum (Are we doing things right?). Rasio antara output/input yang tinggi. Lebih cepat, lebih murah.

Aman : tidak menyebabkan kecelakaan kerja

Sehat : tidak menyebabkan penyakit kronis

Nyaman : membuat pekerja menjadi betah (psikologis), hubungan sosial, semangat kerja, tidak monoton, tidak membosankan.

Produktif : maks output berkualitas

Rabu, 14 Mei 2014

PERANCANGAN SISTEM KERJA

Perancangan Sistem Kerja adalah suatu ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik. Ilmu ini merupakan salah satu ilmu didalam disiplin teknik industri, bahkan dilihat dari sejarahnya, Perancangan Sistem Kerja merupakan cikal bakal disiplin ini.
Dalam penerapannya, Perancangan Sistem Kerja akan berinteraksi dengan berbagai ilmu lain didalam disiplin teknik industri untuk secara bersamaan mencapai keadaan optimal dari suatu system produksi dalam arti kata yang luas, yaitu sistem yang terdiri dari komponen-komponen manusia, bahan, mesin, peralatan, dan uang.
Sebagai suatu ilmu, Perancangan Sistem Kerja mempunyai kerangka sendiri dengan bagian-bagiannya yang secara bersam-sama terpadu untuk mencapai tujuan diatas.
Perancangan Sistem Kerja ini dikembangkan oleh F.W. Taylor dan F.B. Gilbreth. Berdasarkan penelitian dari F.W. Taylor dan F.B. Gilbreth, walaupun penelitian tersebut  tidak dilakukan secara bersama-sama, yang dikemudian hari dikenal sebagai suatu kesatuan dan dikenal sebagai Perancangan Kerja atau Methods Engineering.  Perancangan ini dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek teknologi, psikologis, dan sosiologis kerja sehingga diperoleh sistem kerja yang lebih sesuai dengan kemampuan serta keterbatasan manusia. 
Pengembangan teknik tata cara kerja berdasarkan teori F.W. Taylor dan F.B. Gilbreth.
  1. F.W. Taylor (1981)
· Memperhatikan para pekerja dan menilai mereka tidak berprestasi maksimal.
· Taylor menggunakan jam henti (stopwatch) untuk melakukan pengukuan waktunya.
· Pengukuran waktu ini dikembangkan terus sampai dikenal istilah waktu baku/standar untuk suatu pekerjaan.
· Penentuan aktu bagi suatu pekerjaan sangat penting bagi sistem produksi: upah perangsang, penjadwalan kerja dan mesin, pengaturan tata letak pabrik. 
  1. Frank B. Gilbreth
·  Melakukan penelitian terhadap gerakan-gerakan kerja dan membaginya menjadi sejumlah elemen-elemen gerakan.
·  Misalnya gerakan tangan mengambil sebuah gelas diurai menjadi elemen-elemen menjangkau, memegang, dan mengangkat.
·  Bersama istrinya, Lilian yang juga seorang psikolog, keduanya mengembangkan serangkaian prinsip Perancangan Sistem Kerja yang dikenal dengan Ekonomi Gerakan.
·  Tujuannya untuk menghasilkan suatu sistem kerja yang terancang  baik, sehingga memudahkan dan menyamankan gerakan-gerakan kerja untuk menghindari atau melambatkan datangnya kelelahan (fatique).
Pada proses produksi, perancangan stasiun kerja dan metode kerja bukan hal mudah. Kesalahan dalam perancangan maupun metode kerja akan berdampak buruk pada proses secara keseluruhan. Evaluasi perancangan harus dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan metode terbaik.
 Oleh karena itu, perancangan sistem kerja merupakan bagian yang sangat penting dan harus diperhatikan untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.

Perancangan Sistem Kerja
Untuk mencari system kerja terbaik,kita harus menganalisa masalah-masalah yang mungkin muncul. Langkah-langkah penyelesaian masalah tersebut adalah sebagai berikut:
a.     Mendefinisikan masalah
b.     Menganalisa masalah
c.     Mencari alternative solusi
d.     Mengevaluasi alternative solusi
e.     Mengimplementasikan solusi
 Penganalisaan Sistem Kerja
 Komponen pembentuk system kerja antara lain :
1.     Manusia
2.     Bahan
3.     Mesin
4.     Lingkungan Kerja
5.     Ergonomi
  Perancangan Sistem Kerja ini tidak lain tidak bukan untuk mewujudkan Sistem Kerja yang EASNE-P :

Efektif :Output dari sistem kerja dapat memenuhi kebutuhan/menjawab tujuan. (Are we doing the right things ?)

Efisiensi : Sistem kerja dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan, dengan sumber daya yang paling minimum (Are we doing things right?). Rasio antara output/input yang tinggi. Lebih cepat, lebih murah.

Aman : tidak menyebabkan kecelakaan kerja

Sehat : tidak menyebabkan penyakit kronis

Nyaman : membuat pekerja menjadi betah (psikologis), hubungan sosial, semangat kerja, tidak monoton, tidak membosankan.

Produktif : maks output berkualitas